Thursday, February 21, 2008

MEMULIAKAN NAMA MUHAMMAD

Telah bersabda Rasulullah s.a.w.

Artinya: "Apabila kamu namakan seseorang itu Muhammad maka hendaklah kamu hormatkan dia dan lapangkan tempat baginya di dalam sesuatu majlis dan jangan masamkan atau hodohkan (jelekkan) mukamu kepadanya."

Dan telah diriwayatkan daripada Rasulullah s.a.w. bahwa tidak ada sesuatu kelompok yang mengadakan musyawarah dan ada bersama-sama mereka seorang yang bernama Muhammad, pada hal mereka tidak mengajak dia ke dalam musyawarah itu niscaya mereka itu tidak akan diberkati."

HENDAK ANAK LELAKI

Telah diriwayatkan oleh Ibnu Abi Malikah daripada Ibnu Juraij daripada Nabi s.a.w. yang telah bersabda:

Artinya: "Barangsiapa ada isteri yang sedang mengandung dan bercita-cita hendak menamakan anak yang masih di dalam rahim itu Muhammad maka Allah Ta'ala akan mengurniakan kepadanya anak lelaki dan jika ada seorang yang bernama Muhammad di dalam sebuah rumah niscaya Allah Ta'ala mengurniakan berkat di dalam rumah itu."

Dan telah berkata Jalilah binti Abdul Jalil kepada Rasulullah s.a.w., "Hai Rasulullah, aku ini seorang perempuan yang tiada mempunyai anak lelaki yang hidup." Jawab Rasulullah s.a.w.:

Artinya: "Engkau bernazarlah kepada Allah bahwa apabila engkau mendapat anak lelaki maka engkau akan namakan budak itu Muhammad."

Maka Jalilah pun membuat demikian, lalu anak lelakinya telah hidup selamat dan baik.

DAPAT ANAK LELAKI

Telah diriwayatkan daripada Abu Umamah radhi Allahu 'anhu: "Barangsiapa mendapat anak lelaki lalu ia namakan dia Muhammad karena hendakkan berkatnya, maka dia dan anaknya akan masuk Surga." (Ini telah disebutkan oleh penulis kitab ‘AI Firdaus’.)

Dan daripada Ali bin Abu Talib karamallahu wajhah bahwa ia telah berkata: "Tidak ada suatu hidangan makanan yang disimpan lalu datang hadir padanya seorang yang namanya Ahmad atau Muhammad melainkan Allah Ta'ala memuliakan rumah itu dua kali ganda."

MENAMAKAN KANAK-KANAK MUHAMMAD

Beberapa hadits telah diriwayatkan untuk menyatakan beberapa kelebihan bagi anak-anak yang dinamakan Muhammad atau Ahmad mudah-mudahan menggalakkan orang-orang menamakan anak mereka dengan salah satu nama-nama itu.

Daripada Anas bin Malik radhi Allahu 'anhu bahwa Rasulullah s.a.w. telah bersabda:

Artinya: Akan berdiri dua orang hamba Allah di hadapan Allah Ta'ala di padang Mahsyar lalu Allah Ta'ala memerintahkan kedua-dua mereka, maka berkatalah mereka kedua: "Hai Tuhan kami bagaimanakah berhak masuk Surga?" Lalu berfirman Allah Ta'afa: "Hai hambaKu berdua, masuklah kedua-dua kamu ke dalam Surga karena Aku telah bersumpah kepada diriKu bahwa orang yang namanya Ahmad atau Muhammad itu tidak akan masuk Neraka.”

Dan telah diriwayatkan daripada Ja'afar bin Muhammad bahwa apabila terjadi Hari Kiamat maka akan berteriak satu teriakan: "Bangunlah hai sesiapa yang namanya Muhammad dan masuklah ke dalam Surga sebagai kehormatan kepada Nabi Muhammad s.a.w."

Dan pada suatu riwayat yang lain pula, bahwa akan berteriaklah suatu yang berteriak pada Hari Kiamat: "Hai Muhammad," lalu Nabi s.a.w. pun mengangkat kepalanya pada tempat itu maka Allah Ta'ala pun berfirman: “Saksikanlah bahwa Aku mengampunkan tiap-tiap sesiapa yang namanya sama dengan nama Muhammad."

JIRAN YANG JAHAT

Telah diriwayatkan oleh salah seorang yang salih begini: "Pada suatu masa aku ada seorang jiran yang jahat dan menzalimkan dirinya sendiri, dan aku telah menyuruhnya bertaubat kepada Allah tetapi ia enggan. Tetapi apabila ia mati aku telah bermimpi melihatnya di dalam Surga lalu akupun bertanya kepadanya: "Bagaimanakah engkau boleh menerima kedudukan yang seperti ini?"

Ia menjawab: "Pada suatu masa aku telah hadir di sisi seorang yang sedang meriwayatkan hadits dan aku telah mendengar la berkata bahwa barangsiapa mengangkat suaranya apabila mengucap selawat bagi Nabi s.a.w. niscaya diwajibkan dia mendapat Surga. Maka aku pun mengangkat suaraku mengucap selawat bagi Nabi s.a.w. lalu orang ramai pun telah menurut mengangkat suara mereka mengucap selawat bagi Nabi s.a.w. maka Allah Ta'ala telah mengampunkan kami sekalian."

KIJANG DAN ANAKNYA

Telah diriwayatkan oleh Abu Na'im di daiam kitab yang bernama "AI-Hilyah" bahwa seorang lelaki sedang lalu di sisi Nabi s.a.w. dengan membawa seekor kijang yang telah ditangkap olehnya, lalu Allah Ta'ala (yang berkuasa menjadikan semua benda-benda bercakap) telah menjadikan kijang itu bercakap kepada Nabi s.a.w.: "Hai Pesuruh Allah, sesungguhnya aku ada mempunyai beberapa ekor anak yang masih menyusu, dan sekarang ini aku sudah ditangkap maka mereka sedang lapar, oleh itu haraplah perintahkan orang ini melepaskan aku supaya aku dapat pergi menyusukan anak-anakku itu, dan sesudah itu aku akan balik ke mari."

Bersabda Rasulullah s.a.w.: "Bagaimana halnya kalau engkau tak balik kemari lagi?" Jawab kijang itu: "Kalau aku tidak balik ke mari, nanti Allah Ta'ala akan melaknatkan aku sebagaimana la melaknatkan orang yang tidak mengucapkan selawat bagi engkau apabila disebut nama engkau disisinya."

Lalu Nabi s.a.w. pun bersabda kepada orang itu: "Lepaskanlah kijang itu buat sementara, dan aku jadi penjamin baginya."

Kijang itupun dilepaskan, dan kemudian ia kembali kembali ke situ. Maka turunlah Malaikat Jibril alaihissalam dan berkata: "Hai Muhammad, Allah Ta'ala mengucapkan salam kepada engkau dan la (Allah Ta'ala) berfirman: "Demi kemuliaanKu dan kehormatanKu, sesungguhnya Aku lebih kasihankan umat Muhammad daripada kijang itu kasihankan anak-anaknya, dan Aku akan kembalikan mereka kepada engkau sebagaimana kijang itu kembali kepada engkau."

Alhamdulillah, kami ucapkan pujian yang sebanyak-banyaknya kepada Allah karena la menjadikan kami di antara golongan umat Muhammad s.a.w.

BERDOA

Telah diriwayatkan daripada Nabi s.a.w. lagi:

Artinya: "Jika kamu memohon (berdoa) kepada Allah akan sesuatu hajat maka mulakanlah doamu itu dengan menyebutkan selawat bagiku, karena Allah Ta'ala lebih pemurah daripada apabila diminta dua hajat lalu la hanya mengurniakan satu hajat saja dan menolak hajat yang satu lagi." (Tujuan hadits ini ialah bahwa orang yang memohon selawat untuk Nabi s.a.w. itu tidak akan ditolak bahkan akan dikabulkan dengan mudah dan Allah Ta'ala pula sangat pemurah, dari itu apabila selawat itu dikabulkan dengan mudah maka hajat lain yang disertakan dengan selawat itupun dikabulkan dengan mudah juga).

Dan telah berkata AI-Bara' bin 'Azib radhi-Allahhu 'anhu bahwa Rasulullah s.a.w. telah bersabda:

Artinya: "Segala doa itu terdinding daripada langit sehingga orang yang berdoa itu mengucapkan selawat untuk Muhammad dan untuk keluarga Muhammad."

Dan daripada Anas radhi-Allahhu 'anhu daripada Nabi s.a.w.

Artinya: "Jangan pukul anak-anak kecilmu yang menangis karena tangisan mereka itu selama empat bulan ialah zikir, dan empat bulan kemudiannya ialah mengucapkan selawat bagi Muhammad, dan empat bulan lagi ialah doa bagi ibu bapa mereka."

CAHAYA MUKA S.A.W.

Telah diriwayatkan daripada Sitti Aishah bahwa ia telah berkata: "Sedang aku menjahit baju pada waktu sahur (subuh sebelum fajar) maka jatuhlah jarum daripada tanganku tiba-tiba kebetulan lampu pun padam, lalu masuklah padaku Rasulullah s.a.w. maka aku telah dapat memungut jarum itu daripada cahaya wajahnya, lalu aku berkata, "Hai Rasulullah alangkah bercahaya wajahmu?" dan seterusnya aku bertanya: "Siapakah yang tidak akan melihat mu pada Hari Kiamat?" Jawab Rasulullah: "Orang yang bakhil (lokek)." Aku bertanya lagi: "Siapakah orang yang bakhil itu ?"
Jawab Rasulullah:

Artinya: "Dialah orang yang ketika disebut namaku di sisinya ia tiada mengucapkan selawat bagiku."

KELEBIHAN MENGUCAP SELAWAT KEATAS NABI S.A.W.

Allah Ta'ala berfirman di dalam Quran:

Artinya: "Sesungguhnya Allah dan Malaikat-malaikatNya berselawat ke atas Nabi itu (Muhammad), wahai mereka yang beriman, banyakkanlah olehmu mengucapkan selawat dan salam keatasnya." (Quran)

Syeikh At Taimi telah meriwayatkan bahwa Rasulullah s.a.w. telah bersabda:

Artinya: "Banyakkanlah mengucap selawat kepadaku karena mengucap selawat kepadaku itu ialah menjadi kafarah (yaitu menebus dosa) dan zakat bagimu. Maka barangsiapa mengucap selawat kepadaku sekali niscaya Allah Ta'ala memberi selawat kepadanya sepuluh kali."

Dan telah diriwayatkan bahwa Nabi s.a.w. telah bersabda: "Tiga jenis manusia akan berada didalam lindungan Tuhan yang Maha mengasihani lagi Maha tinggi pada hari yang tidak ada perlindungan melainkan padaNya (Tuhan)", lalu Rasulullah s.a.w. telah ditanya: "Siapakah mereka itu, hai Rasulullah?" Jawabnya: "Mereka itu ialah orang yang menghilangkan kesusahan daripada orang yang susah di antara umatku dan orang yang menghidupkan syariatku dan orang yang banyak mengucap selawat bagiku."

Dan telah diriwayatkan daripada Rasulullah s.a.w. lagi bahwa ia telah bersabda:

Artinya: "Barangsiapa menulis selawat bagiku di dalam sebuah kitab niscaya malaikat-malaikat akan senantiasa memintakan ampun baginya selagi tulisan namaku itu ada di dalam kitab itu."

AMPUNAN ALLAH

Tersebut di dalam kitab ‘Raudhatul Ulama': "Telah bersabda Nabi Musa alaihis salam: "Hai Tuhanku, ampunkanlah aku dan Bani Israil." Firman Allah Ta'ala: "Aku telah ampunkan Muhammad dan umatnya dan pahala mereka (umat Muhammad) pada sisiKu sama sebagaimana pahala Nabi-nabi. KemurkaanKu terhadap mereka itu jauh. Aku terima amalan daripada mereka itu sedikit, tetapi Aku beri pahala dan rahmat kepada mereka itu banyak. Dan Aku tidak menolak permohonan taubat daripada mereka itu selama mereka berkata: La ilaaha illallah (yaitu Tiada Tuhan melainkan Allah)." Lalu Nabi Musa pun tunduk sujud dan berkata: "Hai Tuhanku, jadikanlah aku di dalam golongan umat Muhammad." Maka Allah Ta'ala pun berfirman: "Engkau dan sekalian Nabi-nabi memang termasuk di dalam golongan umat Muhammad." Muga-muga Allah Ta'ala mengurniakan sebanyak-banyak salam dan sejahtera kepada mereka itu sekalian. Amin!

KABUL AHBAR

Telah berkata Kabul Ahbar lagi: "Aku telah dapati ada tersebut di dalam kitab Taurat bahwa apabila umat Muhammad s.a.w. berjalan di atas bumi maka mereka memintakan ampun bagi umat itu sekalian, dan aku telah dapati bahwa ada bersama tiap-tiap seorang daripada mereka itu satu landasan daripada cahaya yaitulah Islam, dan aku telah dapati bahwa apabila seorang daripada mereka sujud maka apabila ia mengangkat kepalanya niscaya Allah Ta'ala mengampunkan dosanya, dan aku telah dapati mereka berpuasa satu bulan dalam tiap-tiap tahun, yaitu bulan Ramadhan, dan bagi tiap-tiap sehari mereka berpuasa maka Allah Ta'ala menjauhkan mereka daripada api Neraka sejauh perjalanan 500 tahun, dan aku dapati mereka berbahagia dan mempunyai sebaik-baik tempat kembali, yaitu Surga."

NABI MUSA.

Telah tersebut di dalam setengah-setengah "Khabar" bahwa Nabi Musa alaihissalam telah bersabda: "Hai Tuhanku, sesungguhnya aku dapati ada tersebut di dalam kitab Taurat satu umat yang ialah sebaik-baik umat diantara golongan manusia maka jadikanlah umat itu umatku." Berfirman Allah Ta'ala: "Itu ialah umat Muhammad." Bersabda lagi Nabi Musa: "Hai Tuhanku, sesungguhnya aku dapati ada tersebut di dalam kitab Taurat satu umat yang pergi Haji, dan apabila mereka kembali daripada Haji itu maka segala dosa mereka diampuni, maka jadikanlah umat itu umatku." Jawab Allah Ta'ala: "Itu ialah umat Muhammad." Bersabda Nabi Musa lagi: "Hai Tuhanku, sesungguhnya aku dapati ada tersebut di dalam kitab Taurat satu umat yang kitab suci mereka ialah di dalam dada mereka (yakni mereka hafaz kandungan kitab Allah), maka jadikanlah umat itu umatku." Jawab Allah Ta'ala: "Itu ialah umat Muhammad." Bersabda lagi Nabi Musa: "Hai Tuhanku, sesungguhnya aku dapati ada tersebut di dalam kitab Taurat satu umat yang berpuasa satu bulan lalu diampunkan dosa mereka selama sebelas bulan yang lalu, maka jadikanlah umat itu umatku." Firman Allah Ta'ala: "Itu ialah umat Muhammad." Bersabda lagi Nabi Musa: "Hai Tuhanku, sesungguhnya aku dapati tersebut di dalam kitab Taurat tentang satu umat yang ialah penghabisan umat di dalam Islam tetapi terdahulu masuk Surga maka jadikanlah dia umatku." Dijawab oleh Allah Ta'ala: "Itu ialah umat Muhammad," lalu bersabda Nabi Musa: "Hai Tuhanku, jikalau begitu, jadikanlah aku seorang daripada golongan umat Muhammad."

Maka itulah sebabnya Nabi kita Muhammad s.a.w. telah bersabda:

Artinya: "Sekiranya Musa hidup sekarang maka tak dapat tidak ia akan menurut Syariatku."

KENYATAAN SEORANG YAHUDI

Telah diriwayatkan pula oleh 'Ata' bin Yasar daripada Ka'ab Al-Ahbar (yaitu seorang Yahudi yang telah memeluk Islam di zaman sahabat) bahwa Ka'b Al Ahbar itu telah berkata: "Bapaku telah mengajar kepadaku kitab Taurat (Kitab suci Yahudi) melainkan satu surah saja yang tidak diajarkannya kepadaku, bahkan dibungkusnya dan disimpannya di dalam peti saja.”

"Apabila bapaku mati maka aku telah membuka bungkusan itu, tiba-tiba pada surah yang di dalam bungkusan itu aku telah membaca berkenaan seorang Nabi yang akan keluar pada akhir zaman. la akan diperanakkan di Mekah dan akan berhijrah ke Madinah dan kekuasaannya di Syam. la menggunting rambutnya dan mengikat pinggangnya. Adalah ia sebaik-baik Nabi dan umatnya sebaik-baik umat. Mereka membesarkan Allah dengan segala kemuliaan. Mereka berbaris di dalam sembahyang sebagai mereka berbaris di dalam peperangan. Hati mereka ialah Quran mereka. Mereka memuji Allah di dalam segala masa kesempitan dan kemewahan, satu pertiga daripada mereka akan terus masuk Surga dengan tiada dihisab (yaitu tiada dikira dosa dan pahala mereka) di padang mahsyar nanti dan satu pertiga daripada mereka telah membuat salah dan berdosa tetapi Allah Ta'ala mengampunkan mereka dan satu pertiga lagi telah membuat dosa besar maka malaikat-malaikat (di padang Mahsyar) pun berkata kepada Allah Ta'ala: "Hai Tuhan kami, kami dapati mereka telah menganiayakan diri mereka dan kami dapati dosa-dosa yang dilakukan oleh mereka adalah seperti beberapa buah gunung, hanya sanya mereka tetap mengaku bahwa tiada tuhan yang sebenar melainkan Allah dan bahwa Muhammad ialah pesuruh Allah."

Lalu dijawab oleh Allah Ta'ala: "Demi kemuliaanKu dan kehormatanKu. Aku tidaklah menyamakan orang yang ikhlas kepada Aku dengan mengakui keesaanKu itu sebagaimana orang yang mendustakan Aku (dengan mengatakan Tuhan ada anak ataupun sekutu atau sebagainya). Dari itu masukkanlah mereka ke dalam Surga dengan sebab rahmatKu."

TERSEBUT DI DALAM TAURAT

Telah diriwayatkan oleh seorang yang sangat alim yaitu An Najmul Ghaidzi rahimah Ullah bahwa Allah Ta'ala telah menyatakan di dalam kitab Taurat bahwa la berfirman kepada Nabi kita Muhammad s.a.w. "Aku jadikan umatmu sebaik-baik umat di dalam golongan manusia dan aku jadikan umatmu umat yang pertengahan dan aku jadikan umatmu umat yang pertama dan penghabisan dan aku jadikan umatmu tidak harus membaca khutbah melainkan lebih dahulu menyebutkan bahwa mereka mengaku bahwa engkau adalah hambaku dan pesuruhku. Dan aku jadikan sebagian daripada umatmu itu hati mereka seperti ‘Kitab Injil’ bagi mereka (yaitu mereka hafaz Quran, ataupun mereka senantiasa ingatkan hukum Allah).

MENARI KETIKA KESUKAAN

Adapun menari dalam majlis perkawinan atau khatan atau sebagainya (dengan tidak bercampur lelaki dengan perempuan) maka Imam lbnu Hajar menghukumkannya makhruh. Tetapi jika menari itu bercampur lelaki dengan perempuan atau dengan cara yang boleh menimbulkan nafsu maka haramlah hukumnya samada dilakukan oleh lelaki ataupun perempuan.

Muga-muga Allah Ta'ala menjadikan kita sekalian di dalam golongan umatnya s.a.w. yang selamat dan sejahtera dan akan berkumpul di Padang Mahsyar bersama-sama Nabi s.a.w. Amin!

PUKUL GENDANG

Tentang hukum memukul gendang maka Imam Ibnu Hajar telah menyatakan bahwa menurut pendapat yang muktamad adalah halal dengan tidak makhruh jika di dalam majlis perkawinan atau khatan atau sebagainya. (Nabi s.a.w. pernah bersabda: "Sukakanlah majlis perkawinan walaupun dengan memukul sebiji gendang.")

BERTEPUK TANGAN

Adapun bertepuk tangan saja maka Imam Ibnu Hajar cenderung menghukumkan makhruh didalam segala hal (jika di luar sembahyang) walaupun dengan tujuan bermain-main dan bersuka-suka. Tetapi Imam Ramli mengharamkannya samada di dalam sembahyang atau di luarnya kalau karena bermain-main dan bersuka-suka.